Puisi Alam Dan Keindahan Yang Menakjubkan Disekitar Kita

Puisi merupakan salah satu karya sastra yang tidak terlalu menekankan bunyi konsonan atau vokal terutama pada tiap baitnya diantara penulis puisi terkenal banyak lahir beberapa puluh tahun kebelakang namun hingga kini belum terpupus karena masih banyak yang melestarikan dan peminat terutama yang gemar baca tentang puisi alam.
Puisi Alam Dan Keindahan Yang Menakjubkan Disekitar Kita
Keindahan alam merupakan keindahan yang sempurna yang menarik hati mungkin mengajak kita untuk mencurahkannya dengan puisi keindahan alam dan panorama lewat pena atau blog.

Bahkan puisi diajarkan di sekolahan semisal pelajaran bahasa indonesia mulai dari SD, SLTP atau SLTA atau mahasiswa dalam mata kuliah bahasa indonesia.

Kali ini kami akan menghadirkan puisi tentang alam dan keindahannya semoga dapat membangkitkan berpuisi tentang alam. Puisi alam yang isinya puisi-puisi tentang panorama dan keindahannya.

Berikut puisi tentang Alam serta keindahannya :


Pantai Biru menyapa hadirku

Dari jauh aku ingin bertemu engkau
Hingga berlari aku mendendekatimu
Ku lihat ombak menderu dendam
Hilir mudik menerpa kakiku

Pantai
Ku lihat engkau begitu menggoda
Engkau sapa aku lewat terpaan sentuhan
Gelomabangmu yang begitu semangat

Aku mencoba menghadangmu
Tapi engkau tetap menghampiri
Menerpaku
Membasahiku wahai pantai

Aku rasakan sentuhan mu sang pantai
Rasa penatku hilang
Rasa sedihku hilang
Kehadiran mu menyapaku.


Pasir putih indah nan lembut

Engkau tidak hanya enak dipandang
Saat aku jauh darimu
Engkau menantangku menghampirimu
Ku sapa dengan berlari

Engkau putih dan begitu lembut
Kusapa engkau lewat pijakan kaki
Tidak pernah engkau marah
Tetap lembut dan menawanku

Aku rasakan engkau begitu berbeda
Ku coba hentakkan kakiku
Bahkan engkau menyapa lembut
Ku rasakan itu

Kelembutanmu sangat ku rasakan
Ketika aku membelaimu wahai pasir
Putihmu akan tetap begitu
Lembutmu menawanku.

Tidak ingin beranjak
Aku coba bermain dengan engkau
Engkau menyentuhku halus
Halus.


Karpet alam nan luas

Ku melihat perkebunann teh hijau
Laksana permadani terhampar luas
Mengalahkan penat perjalanan
Rasa lelah mulai sirna

Hijau mu begitu memukau hati
Seakan menyihir pandangan mataku
Melihatnha dari berbagai sudut
Dari kanan hingga kiri

Kehijauan teh membuat mataku nyaman
Ditambah semilir angin yang lembut
Membuatku betah berlama-lama
Terpukau, terpana melihatnya

Hamparan luas mengajak jiwaku
Membuatku langkahku beranjak
Melangkah ke tengah perkebunan
Kurasakan sejuk dan sangat indah

Senja tiba mengajakku beranjak pergi
Selamat tinggal kebun teh
Semoga aku dapat singgah kembali
Melihat pesonamu yang asri.

Lautan biru muda yang menderu

Perjalanan panjang ke suatu daerah
Berjam-jam ingin segera tiba
Tubuh telah terlalu letih
Ingin segera tiba ke tujuan

Ditengah perjalanan aku dengar suara
Bunyi hantaman ombak kecil
Menderu sampai ke telinga
Pikirku, apakah itu laut

Dari sela rimbunan pohon
Dari jauh kulihat warna kebiruan
Semakin dekat deru ombak semakin keras
Tampaklah lautan biru yang menderu

Lelah dan penat tidak terasa
Perjalanan seakan terbayar mahal
Melihat keindahan lautan biru
Tergantung dibawah garis khatulistiwa.

Matahari yang indah memukul gelap

Di pagi hari yang masih buta
Ku buka pintu rumah
Berjalan pelan menuju halaman
Ku berdiam terpaku sendiri

Kutatapkan wajah ke arah sudut utara
Tiba-tiba ku lihat seberkas cahaya
Disela pegunungan yang menjulang tinggi
Nampak begitu indah

Warna yang begitu indah
Menahan pandanganku ke sana
Tetap berdiri dan menatap
Langit semakin terang dan cerah

Langit menampakan kebiruannya
Matahari terbit begitu indah
Pemandangan sunrise yang mengagumkan
Menambah semangat hari-hariku

Pagi mulai berganti
Ditemani awan menambah ceria
Pagi yang cerah begitu sempurna.

Mentari terbenam laksana lentera

Siang akan segera berlalu
Ku duduk di sebuah kursi tua
Tepat menghadap ke arah barat
Melihat jatuhnya matahari berganti gelap

Ditemani secangkir kopi manis
Ku tatap pegunungan hijau nan tinggi
Jauh dari tempatku berada
Matahari pelan menghampirinya

Ku lihat warna jingga tua agak terang
Sudut barat langit dihiasai cahaya
Laksana lentera beranjak gelap malam
Langit mulai menunjukan temeramnya

Ku saksikan betapa indahnya
Saat mentari mulai bersembunyi
Oh indahnya sunset.

Lagit biru menghentikan pilu

Kala itu hatiku sedang pilu
Kucoba langkahkan kaki
Ikuti kata hati yang sedang kalut

Aku berpikir hendak mengobati hati
Hati yang kian begitu memilukan
Ku coba rayu hati
Namun tidak jua berhenti sedihku

Kucoba nasihati hati
Nasihat yang pernah orang berikan
Hati tetap pilu membiru
Kesedihanku tetap memuncak

Wajahku menampakkkan isi hati
Inginku menangis
Tapi, apalah guna
Pilu yang begitu menyeruak

Tiba-tiba ku dongakkan kepala
Ke atas kangit yang membiru
Awan nan putih berarak ria
Sedihku mulai beranjak pergi

Takjub akan kekuasaan Tuhan
Yang tiada tertandingi siapapun
Indahnya langit biru yang sempurna
Tuhan Yang Maha Segalanya.

Keindahan mengalahkan lelah

Satu hari kami akan beranjak pergi
Perbekalan dalam tas lengkap
Tidak ada satupun yang ketinggan
Pikirku

Seseorang menyahutku, ayo pergi
Perjalanan kami lalui
Menyusuri jalanan setapak
Berliku namun menyenangkan

Keringat bercucuran disertai panas
Tanjakan curam kami lalui
Pikirku dalam hati, aku lelah
Tetapi canda tawa teman menguatkanku

Dihujung perjalanan kami terengah
Terdiam dan terkagum keindahannya
Dari berbagai sudut tidak lepas pandangan
Ku potret melalui kamera ponsel

Lelah perjalanan seakan tidak terasa
Terbayar dengan indah suasana
Pemandangan pegunungan yang menakjubkan
Keindahan mengalahkan lelah kami

Aku teringat dalam tas
Ku ambil bendera kebanggan kami
Kami kibarkan bendera merah putih
Berkibarlah.

Itulah sekelumit puisi tentang alam, semoga menjadi inspirasi dalam pena tentang puisi alam yang omevan tulis, terima kasih.